Samstag, 7. August 2010

papan luncur ku di buang ibu

Baiklahh,,sekarang saya coba untuk memulai menuliskan sesuatu ke dalam sesuatu dalam bentuk sesuatu .. hihi.. Tapi teman saya pernah bilang ,, bahwa segala sesuatu itu tidak akan pernah jadi nyata jika masih dalam bentuk sesuatu.. Apalah artinya itu, saya pun kurang begitu mengerti, tapi yang jelas untuk mencoba merealisasikan sesuatu yang ada dibenak saya itu, maka akan saya rubah ke dalam bentuk tulisan. :D
 Untuk mengawali tulisan saya ini,, saya mencoba menuliskannya dengan sebuah judul yang saya kutip dari judul lagu salah satu Band Underground yang ada di Indonesia ( lupa nama Band nya :D ) '' papan luncur ku dibuang Ibu''...  Selintas setelah saya baca judul lagu ini, langsung terbayang di benak ku,,akan sosok seorang ibu yang galak, dan tega membuang mainan anak nya sendiri. Dan seketika itu pula saya teringat pada almarhum ibu saya sendiri ( tapi bukan berarti ibu saya pelaku pembungaan itu, hihi ). Tapi setelah di renungi kembali, diriku sadar bahwa kasih sayang seorang Ibu itu bentuk nya beragam cara penyampaiaan nya.Dan bukan berarti pula ibu yang membuang papan luncur itu ibu yang jahat.. Mungkin saja pada saat itu si Ibu membuang papan luncur itu agar anaknya tidak terlalu banyak bermain,, dan coba untuk belajar.Atau mungkin juga si anak yang meletakan nya sembarangan setelah selesai bermain, sehingga papan itu terbuang lah ke tempat pembuangan sampah.
Inti nya daku sadar, bahwa ''bentuk perhatian seorang ibu kadang belum bisa dimengerti sama si anak''.
Begitu lah apa yang terjadi dalam hidup ku dulu, saat daku masih belum mengerti arti kasih sayang seorang ibu..Teringat suatu ketika sehari sebelum Ibu ku menghembuskan nafas terakhirnya,. Pada saat itu saya masih tergolong ABG yang masih labil, gampang emosi, yang maunya menang sendiri dan tak pernah mau mengalah.. Pagi itu saya mau berangkat ke sekolah,dan hendak meminta uang jajan pada ibu saya yang sedang terbaring di tempat tidurnya karna masih sakit. Ibu ku pun langsung memberikan sejumlah uang yang ada di balik bantal tidurnya dengan terbata bata ibu ku berkata '' uang ibu cuman ada segini ''. setelah saya terima uang itu dari ibu, saya pun meminta lagi uang extra dengan alasan untuk kebutuhan kegiatan di extra kulikuler sekolah, namun pada saat itu ibu tak punya uang lebih, dan beliau pun tidak sanggup untuk memberikan uang lebih buat saya.dengan terbata bata lagi ibu berkata '' uang ibu sudah dibelikan untuk sarapan mu nak, ibu sudah mengeluarkan sisa uang ibu untuk membeli pisang molen silahkan kamu makan pisang itu ''. Pada waktu itu saya tidak terima dan tidak puas klo hanya diberikan uang segitu, dan akhirnya saya pun pergi tanpa pamit dengan wajah penuh marah pada ibu. Dan pisang itu pun tidak saya makan karna rasa kesal saya waktu itu sudah cukup membuat kenyang perut saya. setelah keluar rumah saya pun sempat menendang salah satu Pot bunga di pekarangan rumah, karna kaget, ibu pun memaksakan dirinya untuk bangun dari tempat tidur nya,lalu berjalan ke ruang tamu. lalu di depan jendela ruang tamu itu ibu ku menatap ku dari dalam melalui kaca jendela ruangtamu dengan penuh harap,, Ibu ku mengetuk kaca jendela itu karna beliau sudah tidak sanggup lagi untuk memanggil, karna kondisinya yang sedang sakit. Aku pun spontan melihat ibu tatapan  kesal, dan aku melihat wajah ibu ku yang sedih sambil membawa piring berisi Pisang Molen. Ibu menunjukan jarinya ke Piring itu dengan maksud agar aku memakan sarapan ku itu yang sudah ibu siapkan khusus buat ku.Karna rasa kesal aku pun acuh dan pergi tanpa sepatah kata.
singkat cerita, sepulang ku dari sekolah,  aku pulang ke rumah dan di rumah ternyata sepi. Akupun pergi ke kamar ibu  dan terlihat ibu masih terbaring di tempat tidur nya. Tanpa menyapa dan tanpa sempat mengganti baju sekolah ku, aku pun langsung pergi lagi keluar rumah , karna waktu itu perasaan kesal ku pada Ibu masiih sangat besar.
sampai larut malam aku di luar rumah, bersama teman teman ku yang kebetulan waktu itu mereka semua sedang mabuk mabuk minuman keras. Tapi saya tidak,. saya cuman ikut duduk dudk saja untuk menghilangkan jenuh ku di rumah karna rasa kesal ku pada seorang ibu.
Tepat jam 21.00WIB ketika kaku dan teman teman ku sedang asik asik nongkrong di pinggir jalan, datang lah seorang Ibu yang lewat dan berkata '' hei sudah malam kenapa kalian malah duduk dipinggir jalan,sudah Solat belum? '' lalu ibu itu pun pergi ntah kemana. tapi kami tidak menghirau kan nya..Tapi setelah Ibu itu pergi aku langsung teringat akan ibu ku yang sedang sakit dirumah,.lalu saya pun coba untuk pulang , tapi teman teman ku menahan ku , katanya '' waktu masih belum terlalu malam, santai saja lah ''. dan akhir nya daku mengurungkan niat ku untuk pulang ke rumah. setelah cukup lama kita duduk dudk di pinggir jalan , tiba tiba aku melihat ke Bulan dan serentak teringat akan ibu ku.dan seperti sebelum nya daku mau pulang ,tapi lagi lagi teman ku menahan ku untuk tidak pulang. akhirnya aku pun menginap di rumah salah satu teman ku itu.
Singkat cerita lagi,..  Pagi pun tiba dan aku terbangun sekitar jam 8 pagi WIB. lalu aku pun pulang kerumah dengan santai nya.
Setibanya di gerbang gang rumah ku, aku pun di sambut oleh beberapa tukang ojeg yang ada di gang itu,, dengan penuh rasa bingung aku bertanya '' ada apa Pak? '' . Si tukang Ojeg itu lalu menjawab dengan singkat '' kamu sudah di tunggu dari tadi malam, ayo cepat kpulang ke rumah ''. dengan hati penasaran aku pun lari ke rumah, dan hati ku pün semakin tak menentu ketika banyak orang berkumpul di depan rumah ku, dan setelah samapi nya di rumah kakak ku memeluk ku dan berkata '' ibu kita sudah meninggal '' Seketika akupun langsung lemas dan menangis penuh rasa dosa,. dan pada saat itu aku sudah tidak dapat lagi melihat wajah ibu untuk terakhir kalinya, karna jasad ibu sudah di bersihkan dan siap untuk di makam kan. Lalu salah satu kakak ku berkata lagi  '' Ini makan Pisang Molen dari ibu, ibu pesan agar pisang ini di berikan buat kamu ''.
Dan pada saat itu lah aku merasakan bahwa kasih sayang ibu itu benar benar tak terhingga, dan dengan penuh rasa sesal juga berdosa pada seorang ibu, aku memakan Pisang Molen itu sampai habis. sambil berkata dalam hati '' maafkan saya ibu ''.

Begitulah kira kira gambaran saya, betapa mulia nya kasih seorang ibu pada anak nya, waloupun kadang cara penyampain kasih sayang ibu belum bisa di mengerti Anak.Maka bersukur lah kalian semua yang masih dikasih kesempatan untuk memeluk Ibu dan berkata maaf tepat di pelukan nya.
terima kasih telah membaca Blog pertama ku ini, dan sampaikan salam ku buat ibu  yang menyayangi kalian semua.


6 Kommentare:

  1. angga,, daku kira dikau angga brantaz , hahaaha.. ternyata dikau angga CMC ':D

    AntwortenLöschen
  2. mahar!!! masih sedih aja baca cerita ini meskipun udah pernah denger langsung dari mulut lu.. hiks..

    bagus tulisannya men! keep up the good work yaa.. gw tunggu postingan2 berikutnya..

    AntwortenLöschen
  3. hoi hoi!! danke danke , terima kasih..
    ija baiklah, daku coba tulis terus..

    AntwortenLöschen
  4. Sedih deh bacanya :'(
    Almarhumah ibumu pasti baik banget ya. Semoga ibadahnya diterima di sisi-Nya.

    http://nonadita.com

    AntwortenLöschen